Profesi guru kini menghadapi dilema baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan peningkatan tuntutan terhadap kualitas pendidikan. Di satu sisi, digitalisasi di sektor pendidikan membuka peluang pembelajaran yang lebih interaktif dan inovatif, sementara di sisi lain, beban kerja guru semakin bertambah karena harus terus beradaptasi dengan teknologi dan memenuhi standar yang terus meningkat.
Dengan beralihnya pembelajaran dari metode konvensional ke digital, para guru dituntut untuk menguasai platform-platform e-learning serta menghadirkan materi yang menarik bagi generasi digital. Tidak hanya itu, mereka juga perlu memastikan bahwa pembelajaran berlangsung efektif di tengah keterbatasan akses teknologi yang masih dialami di beberapa daerah.
Di banyak kesempatan, guru merasa tertekan dengan tuntutan tinggi untuk selalu mengikuti perkembangan kurikulum, menghadapi birokrasi administrasi, dan menjalankan tugas pengajaran di kelas. Dengan gaji yang masih dianggap belum memadai di beberapa wilayah, banyak guru merasa kurang dihargai dan kurang mendapat dukungan dari segi kesejahteraan. Sementara itu, tuntutan profesionalisme terus bertambah, mulai dari penguasaan teknologi hingga kemampuan menyampaikan pelajaran secara menarik.
Menanggapi tantangan ini, beberapa guru mengakui bahwa mereka sering kali merasa harus memilih antara meningkatkan kompetensi profesional dengan menjaga kesehatan mental dan fisik. Selain itu, banyak dari mereka mengaku harus meluangkan waktu ekstra di luar jam kerja untuk mempersiapkan materi pembelajaran berbasis digital, meskipun keterbatasan waktu dan tenaga menjadi kendala yang signifikan.
Ketua Persatuan Guru Indonesia, Andi Rudiansyah, menyampaikan bahwa saat ini perhatian yang lebih mendalam terhadap kesejahteraan guru harus diperkuat, termasuk dengan memberikan pelatihan teknologi secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan. “Kesejahteraan guru adalah investasi pendidikan yang esensial. Tanpa guru yang sejahtera, sulit bagi kita untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas,” ungkapnya.
Pemerintah diharapkan dapat menyediakan solusi, tidak hanya dari segi fasilitas teknologi dan pelatihan, tetapi juga melalui peningkatan tunjangan serta mengurangi beban administrasi yang kerap kali mengalihkan fokus guru dari pengajaran.
Dilema ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi pendidikan nasional saat ini. Dengan meningkatnya harapan masyarakat terhadap mutu pendidikan, penting bagi semua pihak, baik pemerintah, institusi pendidikan, maupun masyarakat, untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan dan dukungan bagi guru demi tercapainya kualitas pendidikan yang lebih baik di masa mendatang.
No comments:
Write comments