Wednesday, September 6, 2017

BAHAYA LATEN TELEVISI

Oleh: Achmad rois)*
“Anda begitu gelisahnya dengan kebisingan yang tanpa maksud mengganggu kami perbuat, tapi Anda tidak begitu responsif dengan apa yang ditonton anak-anak didik anda saat tidak berada di sekolah bersama anda. Apa anda pernah berpikir bahwa bahaya yang ditimbulkan televisi adalah kemasan bahaya laten yang disusun secara sistematis dan memiliki pengaruh signifikan dalam jangka yang tidak terbatas? Melalui televisi peradaban modern menginfiltrasi kearifan budaya-budaya lokal. Melaluinya pula dekadensi moral diciptakan dalam berbagai kemasan. Tapi biarlah, karena anda tidak seperhatian itu.
Apakah kalian pernah berikir bahwa percepatan pendidikan usia dini adalah agenda kapitalis untuk menyeragamkan cara pandang kalian terhadap “super child”? Kasusnya, semua orang tua akan mencari banyak alternatif untuk menjadikan anaknya sebagai super child dengan cara yang salah satunya adalah suplay multivitamin. Mereka menyuplai berbagai vitamin dan suplemen dalam rangka meningkatkan kecerdasan anak mereka, sementara mereka tidak tahu bahwa di Afrika pernah ada kampanye vitamin tapi ternyata penyebaran virus HIV. Secara finansial, konstruk pola pikir semacam ini adalah usaha kaum kapitalistik untuk meraup keuntungan sebesar mungkin dari produk-produk yang mereka ciptakan kemudian menjadikan kita semua sebagai bangsa konsumeris.”
Mereka tidak ingin anak-anak kalian menjadi terdidik , berpikir terlalu banyak, itulah sebab mengapa Negara dan dunia kita dijejali dengan berbagai bentuk hiburan, media masa, acara-acara televisi, taman hiburan, obat-obatan terlarang, alcohol dan segala jenis hiburan untuk membuat pikiran setiap orang tetap terhibur. Sehingga kalian tidak menghalangi jalan orang-orang elit tertentu, dengan melakukan banyak berpikir, anda sebaiknya sadar dan mulai berpikir bahwa ada orang-orang yang sedang mengarahkan hidup anda tanpa anda sadari.

Kita sedang dalam masalah besar, kalian yang membaca tulisan ini hanya 3 persen yang membaca buku, 15 persen yang membaca Koran, sebab satu-satunya kebenaran yang anda ketahui hanyalah apa yang anda dapat lihat dari tabung TV. Saat ini, sedang ada seluruh generasi yang tidak pernah tahu apapun kecuali yang datang dari tabung TV. Tabung tersebut seakan seperti wahyu dari Tuhan yang tidak bisa dibantah dan wajib di imani. Tabung tersebut bisa menaikkan atau menjatuhkan siapapun. Dia merupakan kekuatan paling dahsyat diseluruh dunia, dan celakalah bagi kita jika ia sampai jatuh ke tangan orang yang salah. Dan ketika perusahaan terbesar di dunia menguasai kekuatan propaganda terdahsyat di seluruh dunia itu, siapa yang tahu kebenaran macam apa yang akan dijual melalui jaringan ini. Televisi bukanlah kebenaran, TV adalah taman bermain, sebuah sirkus, sebuah karnaval, pertunjukan acrobat keliling, penjaja dongeng, para penari, pemain sulap, pawang singa dan pemain sepak bola. Kita sedang berada dalam bisnis yang luar biasa menjemukan. Tapi kalian semua duduk didepannya setiap hari, setiap malam, semua umur, semua warna kulit, keyakinan…kita semua. Kalian mulai percaya dengan ilusi yang kita putar dari sini, kalian mulai menganggap tabung tv ini sebagai realitas, dan justru hidup anda sendiri yang tidak nyata. Kalian melakukan apa saja yang dikatakan tv, kalian berpakaian seperti di tv, makan makanan yang ada di tv, membesarkan anak kalian seperti di tv, bahkan kalian sudah berpikir seperti di tv. Ini kegilaan masal, wahai kalian para maniak. Demi Tuhan bahwa kalianlah yang nyata, dan tv hanyalah ilusi,
Kekuasaan yang tidak ditepatgunakan senantiasa merusak, dan kekuasaan mutlak yang tidak ditepatgunakan berarti rusak sepenuhnya.
Tulisan ini sebagian diadopsi dari film dokumenter ZEITGEIST
)* Penulis adalah Aktifis Pusat Kajian Filsafat dan Theologi (PKFT) Tulungagung

No comments:
Write comments